Kamis, 26 Maret 2020

Filosofi dari Butiran Air yang di sebut Embun...


Elemen alam memang selalu menarik untuk di bahas. Tidak akan pernah salah dalam memberikan pelajaran bagi kehidupan. Maka benar perkataan Allah, Alam sekitar adalah keajaiban, bagi mereka yang mau berfikir. Air, Tanah, Udara, Api,, tentu teringat pula dengan film masa kecil the legend of Aang  dengan keemat elemen alam yang ia miliki. Banyak suatu yang menarik dalam proses berjalannya  alam dalam kehidupan. Proses berjalannya alam tentu sangat mudah bagi kita yang mau untuk mengamati  guna menjadikannya sebuah pelajaran. 

Salah satunya adalah embun, ia selalu hadir di setiap pagi hari. Namun, kehadirannya tidak pernah ada pada siang hari ketika keramaian sudah mulai menyeruak di bumi. Di awali dengan kesunyian dan kedinginan malam, ia hadir ketika matahari pagi mulai membuka matanya. Ia hadir ketika suasana pagi yang tenang dan damai. Datanglah pada kesusahan saudaramu, maka itu sangat menyejukan baginya. Di titik dimana kejernihan air yang ia butuhkan. Tak jarang banyak dari kita yang lebih suka datang ketika keindahan ada pada diri seseorang. Tanpa mau mendekat ketika kesulitan yang menggantikan keindahan itu.

Dan ketika matahari sudah mulai terbit, tinggi dan semakin meninggi. Kehangatanpun di pancrkan keseluruh penjuru bumi. Embun-embun kecil yang tidak pernah terhiraukan oleh sepasang dua bola mata manusia. Perlahan mulai mengurangi molekul-molekul dirinya. Tanpa hitungan jam, ia akan lenyap tanpa meminta haknya untuk di lihat setiap paginya. Tanpa menagih pamrih karna sudah menyejukan paginya. Mengalah karna ia tau, ada yang lebih perkasa dari dirinya. Yaitu matahari…

Tidak mudah bagi kita untuk menghargai orang lain, mungkin karna kita sulit untuk merendahkan bangunan ego yang sudah lama kita bangun semakin tinggi. Tidak mudah bagi kita untuk menghadirkan kedamaian di sekitar kita, mungkin karna sudah terlampau lamanya kita berada di dalam kebisingan hidup. Tidak mudah bagi kita untuk mengalah, mungkin karna sudah terlalu seringnya kita memenangkan pertarungan.

“ Setiap pagi aku membuka mata. Melihat sejuknya embun aku jadi mengetahui bahwa, yang indah itu bertahan hanya sebentar.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar