Jodoh.. sudahkan anda menemukannya? Ada yang mengatakan, "jodoh itu di cari, bukan di nanti." Agak complicated sebetulnya membahas ini. Karna ini adalah pembahasan bagi sebagian besar orang yang sulit dihentikan obrolannya. Juga terlalu mudah untuk orang memberikan pendapat dan argumennya. Sangking jodoh itu, mungkin di ibaratkan jajanan kue di piring yang semua orang mau mencomotnya. Saya hanya berbagi pengalaman, berbagi cerita, siapa tahu bisa di adopsi oleh para jomblowan dan jomblowati yang sedang mencari pendamping hidup.
Ciye.. Nyari soulmate ciyee.. 😂
Tak pernah terlintas saya akan menikah dengan sosok lelaki ini. Ya.. sepertinya mustahil. Siapalah saya, remahan sisa rengginang lebaran. *basi dong 😁
Tak muluk-muluk dan tak tinggi-tinggi. Intinya sholih aja kriteria suami saya dulu. Tapi ikhwan yang sholih beneran lho ya.. bukan yang sholihnya bohongan. Hehe Karna kalau memang sholih beneran, maka kekurangannya akan tertutupi dengan kesholihannya. Dan memang pada saat lulus SMA, selain meneruskan belajar lagi juga ibu saya mau saya menikah. Bukan karna apa-apa, hanya ingin menjaga kehormatan anak perempuannya. Di perantauan sendiri, jauh dari keluarga. Belum lagi di kampung banyak yang anak perempuannya hamil duluan. Bahkan bangga anaknya hamil duluan karna dapet ini itu dari mertuanya. Walaupun "terpaksa" nikah.. Wajar saja, Image negatif Jabodetabek sudah kental di pedesaan.
Setiap ada ikhwan yang mencoba "menawarkan diri" kesaya. Saya langsung ajukan untuk bertemu dengan orang tua saya. Ada yang berani, adapula yang mundur. Yang berani belum tentu di terima oleh ibu saya.. saat itu saya hanya berfikir. Jika Abi dan Ibu saya menyetujui, maka itulah jodoh saya. Karna merekalah yang tau kelebihan dan kekurangan saya. Maka mereka jugalah yang lebih tau, sosok laki-laki seperti apa yang bisa memperbaiki kekurangan saya.
Didalam agama islam, doa ibu ibaratkan panah yang melesat cepat ke langit. Bahkan dari semua do'a yang langsung di dengar oleh Allah. Salah satunya adalah do'a seorang ibu. Dan saya tahu persis bagaimana kekhusyuan doa ibu saya ketika meminta jodoh yang terbaik untuk saya. Dari amalan wajib dan sunnah beliau kerjakan. Sebegitu hebatnya perjuangan seorang ibu untuk anak-anaknya.. Bangun tengah malam, hingga kadang tanpa sadar tertidur di atas sajadahnya dengan tasbih yang masih tergenggam di tangannya.
Maka do'a itupun Allah kabulkan, entah bagaimanapun perjalanannya, entah bagaimanapum dramanya, entah bagaimanapun alur ceritanya. Allah selalu punya cara untuk mempertemukan saya dan suami. Padahal sebelum ta'aruf dengan saya, suami sedang ta'aruf dengan akhwat 1 kota kelahirannya juga. Dan Allah sendiripun punya rencana itu tidak berjalan dengan lancar. Pada akhirnya kami menikah hingga sekarang.. 💕
Setelah beberapa tahun perjalanan pernikahan, saya memperhatikan sifat dan prilaku dari suami sangat mirip dengam do'a-do'a ibu saya beberapa tahun silam. Karna beliau punya kebiasaan berdoa dengan kata-kata yang detil dan panjang. Maka saat inipun saya baru menyadari. Suamiku adalah jawaban dari doa ibuku. Suamiku adalah doa ibuku yang Allah ijabah.
Bagi antunna yang sedang ikhtiar mencari pendamping hidup, selain do'a secara pribadi. Libatkan do'a dari ibu kita. Karna kedudukan beliau mulai dalam islam. Karna kedudukannya mulia, maka do'anya pun mudah bagi Allah untuk mengabulkannya. Selain itu, ciri-ciri jodoh adalah ketika kau berproses dengannya lancar. Tetapi kalau sulit dan banyak masalah besar menghadang. Bisa jadi perlu di koreksi lagi prosesnya. Apakah sudah sesuai syari'at atau belum.
"Perkara jodoh itu macam "Alif Lam Miim" pada ayat pertama surat Al-Baqoroh. Maknanya ? Hanya Allah yang tau."
Writter : Retno Astiningrum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar